|
Tari Lego-lego dari NTT
|
Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari berbagai suku, adat dan budaya. Salah satu kebudayaan Indonesia adalah Tari-tarian Tradisional.
Hampir setiap daerah dan suku bangsa di Indonesia ini memiliki Tarian Tradisionalnya masing-masing. Kita sebagai warga negara Indonesia wajib melestarikan dan menjaga kebudayaan tersebut agar dapat diwariskan ke generasi-generasi berikutnya
Dalam menarikan suatu tari kita harus memperhatikan posisi.
Posisi sangat perlu diperhatikan oleh seorang penari.
Pengaturan posisi ini disebut dengan pola lantai
Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seorang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak.
Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena itu dalam pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari. Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan.
Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :
Berikut ini adalah contoh pola tari yang ada di atas:
1. Pola Lantai Vertikal (lurus)
Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya
2. Pola Lantai Horizontal
Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping.
3. Pola Lantai Diagonal
Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri.
4. Pola lantai Garis Melengkung
Pola lantai garis melengkung. Pada pola lantai garis melengkung, penari membentuk garis lingkaran, pola lantai lengkung ular, dan pola lantai angka delapan.
KEGIATAN 1: