Kamis, 23 November 2023

"GEMINI" untuk Adiwiyata Provensi dan Implementasi Profil Pelajar Pancasila SDN Kebonsari 3:)

 GEMINI APA ITU????

Lahan yang luas di SDN Kebonsari 3
GEMINI  merupakan singkatan dari Gerakan Menanam sejak Dini. Progam ini sebenarnya bentuk Aksi Nyata Modul 3.3 Progam Guru Penggerak Angkatan 8 Kota Malang yang saya ikuti tahun lalu. Dalam perencaannya progam  GEMINI, kami kelompokkan dalam progam ko-kulikuler yang dilatar belakangi dari kegiatan pemetaan aset sekolah yang saya lakukan dan juga hasil tanya jawab dengan siswa tentang keunggulan dari SDN Kebonsari 3. Melalui kegiatan tersebut kami dapatkan hasil bahwa SDN Kebonsari 3 memiliki Aset  lahan yang sangat luas, namun kurang maksimal dalam pemanfaatannya.

Rasa peduli siswa terhadap lingkungan yang masih kurang, juga menjadi sebab kami penyusun progam ini, tujuan dari progam ini, kedepannya menjadikan  keterampilan menanam tumbuhan dan menjaga lingkungan menjadi salah satu kecapakan  hidup yang dimiliki oleh lulusan SDN Kebonsari 3.

Keikutsertaan dalam kegiatan Adiwiyata tingkat provensi pada tahun ini, juga merupakan salah satu latar belakang disusunnya progam ini. Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata (Permen Adiwiyata) mendefinisikan Program Adiwiyata sebagai program untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.

Di tahun ini juga saya juga akan melaksanakan Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila. Harapan saya "GEMINI" ini dapat selaras, sejalan dan berkorelasi dengan kegiatan P5 kelas saya nanti. Melalui progam ini saya ingin murid mengalami tidak hanya foto aksi, murid berusaha tidak hanya panen raya.


Pembelajaran melalui progam GEMINI

Sebenarnya progam GEMINI sendiri telah saya lakukan di tahun ajaran sebelumnya yang saya sisipakn dalam Pembelajaran Muatan IPA, materi Perkembangbiakan pada Tumbuhan di kelas 6, walau tidak berhasil pada produknya, tapi murid berhasil merencanakan dan ngevaluasi masalah kegagalan ini. Bagi saya ini sudah luar biasa, karena proses itulah yang akan memberikan pengalaman dan pembelajaran untuk sukses di kegiatan selanjutnya.

Saya berharap di tahun ajaran depan, Progam Gemini dapat memberikan hasil turunan yaitu menguatkan interaksi sosial antar murid yang berbasis nilai-nilai kebajikan, melatih keterampilannya, serta terlibat aktif dalam proses belajarnya.

Tetap semangat!!!!

#SekolahAdiwiyata

#CSAP

#GEMINI#GerakanMenenamSejakDini





Sabtu, 10 Juni 2023

1.1.a.9. AKSI NYATA - Penerapan Modul 1.1 tentang Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

   "Pendidikan memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat" Ki Hajar Dewantara


Sumber:Ki Hadjar Dewantara dan Pesantren - Pesantren.ID

Salam dan Bahagia...

Assalamualaikum guru-guru hebat!

Kembali lagi berasama saya Indra Wahyuny CGP Angkatan 8 Kota Malang,

Kali ini saya akan memaparkan aksi nyata yang saya lakukan sebagai wujud penerapan  Pemikiran Ki Hajar Dewantara, yang saya pelajari pada Modul 1.1. Aksi Nyata  ini saya lakukan sebagai tahapan terakhir dari siklus pembelajaran yang memberikan ruang bagi kami untuk menerapkan pengetahuan kami selama belajar Modul 1.1, sehingga diharapkan proses pengembangan profesionalisme CGP dapat berjalan konsisten dan berkelanjutan.

Aksi nyata ini kami tulis berdasarkan pengamalan empirik kami di lapangan yang didasarkan pada 5 pertanyaan pemantik dari LMS, untuk selanjutnya digunakan untuk membantu dalam menyusun refleski aksi nyata tersebut.

πŸ˜‡Perasaan Selama Melakukan Perubahan di Kelas

Selama mengikuti pendidikan guru penggerak, ada banyak hal yang saya peroleh dan refleksikan. Mengikuti alur pembelajaran Modul 1.1, membuat saya memahami dan mulai menghayati Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Mulai dari maksud dari pendidikan dan pengajaran, hingga kodrat alam dan kodrat zaman seorang murid.

Gambar 1 Kegiatan Kolaborasi Kelompok dan Eksplorasi Materi

Banyaknya kegiatan memahami dan menghayati pemikiran Ki Hajar Dewantara dibantu oleh Bu Yulistin sebagai fasilitator dan Bapak Simon Rafael sebagai instruktur, membuat saya mulai menyadari dan merasakan satu hal yaitu pembelajaran yang saya lakukan selama ini ternyata berpusat pada diri saya (guru), padahal seharusnya guru hanya memiliki peran sebagai fasilitator dalam pembelajaran, hal tersebut mengakibatkan murid menjadi sangat bergantung pada guru,  kurang berekspresi, dan kurang mandiri.



πŸ˜ŠπŸ’­πŸ’«Ide dan Gagasan yang Timbul Sepanjang Proses Perubahan

Berbekal pada rasa menyadari berbagai kekurangan saya dalam pembelajaran, maka munculah keinginan dan ide tentag bagaimana cara agar pembelajaran yang saya lakukan dapat “menuntun” berdasarakan kodrat alam dan zaman pada murid.

Melalui ide dan gagasan tersebut membuat saya mulai berencana mengubah model serta metode pembelajaran di kelas supaya lebih perpusat dan berpihak pada siswa. Selain itu juga mengubah arah pandangan saya, jika sebelumnya pembelajaran berorientasi pada nilai, menjadi berorientasi pada proses belajar, terutama belajar yang menyenangkan bagi siswa.

 

πŸ˜πŸ‘Pembelajaran dan Pengalaman dalam Bentuk Catatan Praktik

Sampai pada kegiatan Aksi Nyata, ternyata gagasan dan ide yang saya miliki, mengalami sedikit kendala, dimana saat saya mulai Pendidikan Guru Penggerak, kelas yang saya ampu telah menyelesaikan kegiatan pembelajarannya serta telah menyelesaikan Ujian Kompetensi Daerah (UKD), karena memang saya mengampu di kelas 6. Karena itulah tidak memungkinkan bagi saya untuk melakukan Aksi Nyata pada kelas yang saya ampu. 


Akan tetapi melalui konsultasi  dan saran dari fasilitator, akhirnya saya mencoba menuangkan ide dan gagasan di kelas lain yakni kelas 4A, yang pada tahun ini telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Hal ini tentu saja atas ijin dari Kepala Sekolah sebagai Penanggung jawab, dan juga berkolabosari dengan Guru Kelasnya yaitu Ibu Fitri Lailatur.

Muatan Pelajaran yang kami ambil adalah IPAS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dengan materi Kerajaan di Daerahku, melalui metode Talking Stick  dan model pembelajaran PBL. Metode pembelajaran  yang kami terapkan ini terinspirasi dari kodrat alam siswa usia SD yaitu bermain. Melalui praktik mengajar dengan metode ini memberikan dampak bagi siswa, yaitu meningkatnya keaktifan dan perasaan bahagia saat mereka melaksanakannya, serta tumbuhnya keberanian menyampaikan pendapat.


πŸ˜„πŸ‘ŒRangkaian Pelaksanaan Kegiatan (Perencanaan, Penerapan dan Refleksi)

Rangkaian pelaksanaan Aksi Nyata yang kami lakukan terangkup pada infografis dalam bentuk gambar bercerita di bawah ini, selain itu juga saya lampirkan cuplikan vidio saat murid melaksakanan permaianan Talking Stick.

Gambar 2. Gambar bercerita "Rangkaian Pelaksanaan Aksi Nyata Modul 1.1"


Vidio 1. Bermain Talking Stik dengan cara memutarkan benda spidol dan diiringi musik yg dinyanyikan bersama

πŸ‘­πŸ˜Testimoni dari Teman Sejawat dan Siswa yang Terlibat

Nah, berikut ini adalah testimoni dari teman sejawat dan murid kelas 4A

Gambar 3. Testimoni teman sejawat

Gambar 4. Testimoni Siswa

Demikian paparan saya tentang Aksi Nyata Modul 1.1, yang telah saya lakukan, terima kasih dan tetap semngat!

MARI TERGERAK, BERGERAK, dan MENGGERAKKAN
SALAM GURU PENGGERAK!πŸ’œ

Wassalamualaikum wr. wb



referensi:
2. Materi Eksplorasi Konsep Modul 1.2 LMS Guru Penggerak

Sabtu, 27 Mei 2023

Koneksi Antar Materi-Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara-Modul 1.1.a.8


      "Pendidikan memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat" Ki Hajar Dewantara

Salam dan Bahagia...

Assalamualaikum guru-guru hebat!

Kali saya Indra Wahyuny CGP Angkatan 8 dari SDN Kebonsari 3 Kota Malang, mencoba menuliskan kesimpulan dan merefleksi dari koneksi antar materi di modul 1.1.

Seperti yang kita ketahui dari pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidikan dan pengajaran adalah dua hal yang berbeda namun tidak bisa dipisahkan, karena pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Melalui pendidikan inilah suatu bangsa akan menciptakan manusia yang beradab.

`
Foto by Instagram SDN Kebonsari 3

Pada awalnya sebelum saya mengikuti pendidikan calon guru penggerak dan mempelajari modul 1.1., pembelajaran yang saya lakukan di kelas masih sebatas mentransfer materi pelajaran kepada siswa, dan saya anggap selesai jika progam tahunan dan progam semester yang saya buat telah komplit dilakukan. Begitu pula dengan hasil belajar, jika siswa telah mencapai KKM maka saya anggap telah berhasil dalam mengajar, bagi saya yang terpenting adalah nilai kognitif mereka, apalagi saya adalah seorang guru kelas 6, bagi kami sukses belajar murid dilihat dari nilai rata-rata ujian mereka.

Namun berlahan saya mulai menyadari bahwa tugas utama seorang guru bukan hanya mengajar, namun juga mendidik, bukan merubah namun menuntun, dan juga bukan menuntut namun memberikan pelayanan kepada murid sesuai kodratnya.

Seperti kuda yang tidak mungkin dipaksa berenang dan ikan yang tidak mungkin dipaksa berlari, seperti itu
Foto by Instagram SDN Kebonsari 3
 juga murid. Kita tidak bisa merubah seorang murid sesuai keinginan kita , karena mereka memiliki kodrat zaman dan kodrat alam masing-masing yang wajib kita hormati. Murid bukanlah seperti kertas kosong yang tinggal kita gambar sesuka hati kita, murid terlahir dengan goresan-goresan samar dimana kita wajib menuntun untuk mempertebal goresan itu. 

Menuntun dapat dianalogikan seperti seorang petani kedelai yang menanam banyak bibit di kebunnya. Tentu saja dalam ribuan bibit jagung tersebut ada bibit yang unggul ada bibit yang kurang unggul. Jika bibit-bibit kedelai tersebut dirawat dengan sepenuh hati dan tepat, tentu saja akan mengahasilkan hasil yang memuaskan, namun jika tidak dirawat dengan baik, bibit yang unggulpun akan berubah rusak. Seperti itu juga dalam menuntun murid, jika kita bisa memberikan pelayanan sesuai bakat dan minatnya, insyAllah hasil terbaik yang akan kita dapatkan.

Pelayanan terbaik kepada murid adalah dengan "menghamba" pada mereka. Menghamba disini bukan diartikan menuruti apapun keinginan mereka, namun lebih tepatnya memuliyakan dan memperlakukan mereka dengan baik. KIta tahu bahwa anak adalah peniru terbaik, dengan memberikan contoh memuliakan orang lain, mereka kan tumbuh menjadi manusia yang juga memuliayaan orang-orang disekitarnya.


Melalui berbagai kegiatan pendidikan calon guru penggerak, mulai dari memaknai pemikiran Ki Hajar Dewantara, diskusi kolaborasi bersama fasilitator, serta elaboarasi pemahaman dengan instruktur, saya mulai menemukan jawaban untuk sebuah pertanyaan yang muncul di awal lokakarya orientasi CGP yaitu "Ingin menjadi guru yang seperti apa saya ke depan?"


Iya.... saya ingin menjadi guru yang mampu membuat murid saya berkontribusi untuk dirinya, masyarakatnya, serta bangsa dan negarannya. Oleh karena itu penting bagi saya untuk
mulai berbenah, merancang dan mencoba memberikan pelayanan pendidikan bukan hanya pengajaran yang memberikan pengetahuan (kognitif), namun juga mampu memberikan ketrampilan berfikir dan kecerdasan batin, dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan. 
Tentu saja syarat utamanya adalah pembelajaran tersebut  harus berpihak pada murid. Untuk itu pembelajaran  berdasarkan asas TRIKON saya anggap sebagai jawabannya, yaitu:
Belajar dari rumah

1) Kontinyu (terus menerus-berlajut dan tidak terputus)
Saya akan menyusun mananjemen kelas yang berkelanjutan dan konsisten dalam memberikan kemerdekaan untuk belajar, bertanya, dan mengembangkan potensinya untuk mengekspresikan gagasan, ide dan kreatifitasnya.

2) Konvergen (pengembangan pembelajaran di dapat dari banyak sumber luar)
Disini saya akan menerapkan model-model pembelajaran yang menyenangkan, tentu saja dengan tetap mengkontekstualkan dengan kodrat zaman dan kodrat alam mereka. Misalnya salah satu kodrat alam dari anak adalah bermain, maka saya akan menggunakan model pembelajaran permainan tentu saja disesuaikan dengan materi ajarnya. Atau jika memungkinan  (rencana jangka panjang), menciptakan suasana sekolah (secara fisik) yang mendukung kodrat alam "bermain" mereka, dengan membuat fasilitas bermain, seperti papan congklak di halaman dls. 

3) Konsentris (terpusat)
Foto by Instagram SDN Kebonsari 3

Saya ingin  menyusun pembelajaran yang bersikap terbuka, tetapi tetap kritis dan selektif terhadap pengaruh budaya luar, sehingga mampu memberikan berbagai pengalaman belajar yang sesuai dengan kodrat zaman murid, namun tetap berpedoman pada karakter budaya bangsa sebagai pusatnya

 



Melalui langkah-langkah diatas, saya berharap mampu menjadi seorang guru yang memberikan kontribusi maksimal kepada dunia pendidikan terutama di lingkungan tempat saya mengabdi. Dan sejalan dengan itu semoga tujuan utama pendidikan yaitu menuntun tumbuh kembang anak secara maksimal sesuai dengan karakter kebudayaannya sendiri dapat tercapai.


Demikian, tetap semangat!
MARI TERGERAK dan BERGERAK
SALAM GURU PENGGERAK



referensi:
1. Modul III pelatihan mandiri Topik Merdeka Belajar di platform Merdeka Mengajar
2. Materi Eksplorasi Konsep Modul 1.1 LMS Guru Penggerak

Foto by Instagram @six_a_mazing







Minggu, 22 Agustus 2021

HAK DAN KEWAJIBAN KITA

Selamat pagiiiiiiii, dear...

Setelah membaca rangkuman materi yang telah bu Indra berikan yuks, lakukan latihan di bawah ini!

1. Sebelum mulai mengerjakan lakukan absensi pada kolom komentar dengan menuliskan nama lengkap dan nomor absen!

2. Salin tabel pada buku tulis kalian ya!

3. Jangan lupa berdoa sebelum mengerjakan ya, Nak! Selamat belajar


πŸ”ŽTUGASπŸ”

Lengkapilah tabel di bawah ini!πŸ”‘



πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“πŸ’“


Kamis, 22 Juli 2021

MUATAN BAHASA JAWA (JENIS-JENIS TEKS INFORMASI DAN CIRINYA)

 Assalamualikum, anak-anak kali ini kita akan meneruskan kembali belajar bahasa Jawa tentang "Wujude Teks Informasi (Pawarta)"

Mari kita simak!

1. WUJUDE TEKS INFORMASI (PAWARTA)

πŸ““Teks informasi bisa wujud teks narasi faktual, teks dheskripsi, lan teks persuasi.

     1) Teks narasi faktual tuladhane teks pawarta, pengalaman pribadi, lan profil tokoh. 

     2) Teka dheskripsi yaiku teks kang ngandharake samubarang apa anane, bisa lelakon, barang, lan 

          bisa apa bae sing dadi lesan (sesuatu, keadaan, tempat, barang, orang).

     3)  Teks persuasi isi lan andharane ngajak-ajak, narik kawigatene liyan, ngyakinane, lan ndayani.

πŸ““Teks informasi sing bakal disinaoni ing pamulangan iki mligi ngenani teks pawarta  persuasi, slogan, lan iklan (pada pembelajaran kelas 6 yang akan dipelajari adalah teks informasi persuasi, slogan dan iklan)

2. NGIDHENTIFIKASI TITIKANE (CIRI-CIRI) TEKS INFORMASI (PAWARTA) PERSUASI, SLOGAN LAN IKLAN

πŸ““Saben jinis teks informasi nduweni ciri-ciri utawa titikan mligi. Bisa katitik saka informasi sing diandharake uga bisa saka basa kang digunakake.

πŸ““Ing pelajaran minggu kolowingi murid-murid sampun belajar titikane teks informasi (pawarta), (ciri-ciri teks informasi). Nah, saaki ayo belajar ciri-cirine teks persuasi lan slogan (sesanti), iklan (parawiro)

1) Teks Persuasi

Cirine Teks persuasif yaiku karangan sing isine ngajak utawa narik kawigatene, mangaribawani, lan ngyakinake sing maca. Wujud gancaran, isine bisa ngajak, ngelingake, mamerake, nawakake (teks persuasi isinya mengajak, memamerkan, dan menawarkan sesuatu kepada masyarakat)

2) Sesanti/ Slogan

Cirine slogan isine ngajak lan ngelingake. (Ciri dari slogan adalah mengajak dan mengingatkan).  Tuladhane slogan, kayata: visi misi sekolah,visi misi instansi/perusahaan, partai politik, lansapanunggalane

3) Iklan/Parawiro

Cirine iklan kanggo mamerake lan ngajak supaya dideleng, dituku,lan digunakake. Iklan, tuladhane kaya: iklan sabun, iklanhandpone, iklan panganan, lan sapanunggalane (ciri dari iklan adalah menawarkan barang supaya dibeli dan digunakan)

Sakwise bocah-bocah ngerti titikan utawa ciri-cirine teks informasi, saiki ayo belajar gawe slogan lan iklan !

πŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“ŒπŸ“Œ

KEGIATAN PEMBELAJARAN (TUGAS PEMBALAJARAN):

1. Bacalah ringkasan materi diatas!

2. Buatlah masing-masing  satu kalimat slogan sesuai dengan gambar di bawah ini menggunakan bahasa Jawa , tulis di buku tugas bahasa Jawamu ya!

Gambar 1






Gambar 2







3. Buatlah sebuah kalimat iklan dalam bahasa jawa berdasarkan gambar di bawah ini! tulis di buku tugas bahasa Jawamu ya!

Gambar 1







Gambar 2







4) Selamat Belajar ❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Rabu, 14 Juli 2021

MATERI DAN LATIHAN MUATAN SBDP DAN BAHASA JAWA

Assalamualikum anak-anak, bertemu lagi dengan bu Indra...
hari ini kita akan belajar tentang "Rancangan Pembuatan Patung", dan juga tetang "Wacan Pawarta", sekarang perhatikan dan baca dengan seksama kegiatan belajar di bawah ini!


A. MUATAN SBDP
πŸ“ŽπŸ“– Langkah-langkah Kegiatan:
1. Bacalah materi Tema 1 muatan (mata pelajaran) SBDP yang telah dibagikan bu Indra tempo hari.
2. Siapkan buku tugasmu,
3. Buatlah Rancangan Pembuatan Patung seperti contoh di bawah ini!
4. Tulis rancangan seperti contoh yang kamu buat di buku tulis!
5. Kamu juga boleh mencetak kemudian mengisinya, dan jika telah selesai tempel di buku tugasmu, agar tersimpan dengan benar

7. Selamat mengerjakanπŸ’—πŸ’™πŸ’›πŸ’œ


B. MUATAN BAHASA JAWA
πŸ“ŽπŸ“– Langkah-langkah Kegiatan:
1. Baca rangkuman materi di bawah ini!

πŸ““Wacan Pawarta (teks informasi) yoiku wacan kang bisa menenehi pangerten ngenani sawijining kahanan (teks yang memberikan informasi tentang sesuatu).

πŸ““Ciri-cirine teks pawarta:
1) Aktual artine pawarta iku njlentrehake kedadenan sebenare, cetha lagi dadi omongan wong akeh (menceritakan keadaan yang sebenarnya dan sedang viral)
2) Ringkes lan cetha artine pawarta ngganggo basa kang ringkes, etha, lan gampang dipengerteni ( menggunakan bahasa yang ringkas dan jelas)
3) Ndundut kawigaten artinya pawarta kudhu ndundut kawigaten lan ngandarake bab kang disenengi sing maca (berisi sesuatu yang menarik)
4) Apa anane artine pawarta iku dijlentrehake apa anane, ora ditambah utawa dikurangi, cocog karo keadaan sak nyatane (informasi yang disampaikan sesuai fakta yang benar-benar terjadi)

πŸ““Ngidentifikasi wacan pawarta iku kudhu ngerti parwata kang pepak, kudu weruh unsur kang mbangun parwata

πŸ““Unsur-unsur wacan pawarta:
1) Enek perkara sing diwartakake ( ada berita)
2) Enek wektu kedadean dumadine prastawa iku (ada waktu kejadian peristiwa)
3) Enek paraga kang diwartakake lan kudhu jelas (ada subjek/orang yang menjadi berita dalam peritiwa)
4) Enek panggonan kedadean prastawa (ada tempat kejadian peristiwa)
5) Enek sebab-sebab kedadean prastawa (ada penyebab peristiwa terjadi)
6) Prastawa kudhu dijlentrekake saka wiwitan nganti pungkasan kanthi runtut (ada jalan cerita yang runtut)

2. Bacalah teks informasi di bawah ini!

 

3. Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan bacaan! (ganti dibuku tugas ya!)



4. Selamat belajarπŸ’—πŸ’™πŸ’›πŸ’œ

Senin, 26 Oktober 2020

TEMA 4: RANGKUMAN MATERI SUB TEMA 3

Penggunaan energy listrik yang berlebihan dapat mengakibatkan habisnya pasokan listrik.

Bahan bakar yang digunakan untuk mengahasilkan energy listrik tidak dapat diperbaharui, sehingga kita harus menghemat penggunakan listrik.

Selain menghemat energy listrik, kita juga harus  mampu menghasilkan energy alternatif.

Energi alternative merupakan energy terbarukan yang berasal dari alam.

Contoh energy alternative : sinar matahari, arus air (biodiesel), angin, ombak laut, kotoran ternak (biogas), limbah pertanian, biji jarak (biosolar),dan panas bumi.

Energy alternative diatas dapat diubah menjadi energy listrik dengan menggunakan alat.

Dengan perkembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka energy alternative tersebut dapat di ubag menjadi energy listrik.

Contoh: Panel surya : alat yang dapat mengubah energy sinar matahari menjadi energy listrik

Sinar matahari merupakan salah satu bentuk energy alternative terbesar didunia dan banyak memiliki manfaat.

Perkembangan teknologi yang menghasilkan energy listrik, tidak hanay akan dinikmati oleh orang perorang, tapi juga seluruh bangsa di dunia.

Begitu juga negara ASEAN juga dapat menikmatinya, walaupun demikian perkembangan IPTEK di ASEAN tentu sangat berbeda, karena itulah perlu adanya kerjasamanya anatr negara ASEAN.

Hal ini bertujuan agar dapat meningkatkan sumber manusia uang memiliki kualitas daya saing.

Beberapa bentuk kerjasama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain:

1.      Deklarasi Penguatan Kerjasama Pendidikan  yang dilaksanakan pada KTT AEAN ke-15 tahun 2009 (tujuannya meningkatlan kualitas sumber daya manusia ASEAN yang memiliki daya saing baik secara nasional maupun internasional)

2.      Kerjasamaa pemberian bantuan pada ahli-ahli pengembangan berbagai temuan dan riset yang bermanfaat bagi masyarat .

3.      Progam studi Mobility serta ASEAN University Network yang membrikan informasi mengenai universitas terbaik di ASEAN.

 Walaupun kita harus mengikuti perkembangan teknoplogi, kita tetap harus tetap bangga dengan  apa yang dimiliki dengan mencintai produk dalam negeri.

Adapun contoh prosuk dalam negri adalah batik, kopi dll.

 

 

"GEMINI" untuk Adiwiyata Provensi dan Implementasi Profil Pelajar Pancasila SDN Kebonsari 3:)

  GEMINI APA ITU???? Lahan yang luas di SDN Kebonsari 3 GEMINI  merupakan singkatan dari  Gerakan Menanam sejak Dini. Progam ini sebenarnya ...