"Pendidikan memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat" Ki Hajar Dewantara
Salam dan Bahagia...
Assalamualaikum guru-guru hebat!
Kali saya Indra Wahyuny CGP Angkatan 8 dari SDN Kebonsari 3 Kota Malang, mencoba menuliskan kesimpulan dan merefleksi dari koneksi antar materi di modul 1.1.
Seperti yang kita ketahui dari pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidikan dan pengajaran adalah dua hal yang berbeda namun tidak bisa dipisahkan, karena pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Melalui pendidikan inilah suatu bangsa akan menciptakan manusia yang beradab.
Foto by Instagram SDN Kebonsari 3
Pada awalnya sebelum saya mengikuti pendidikan calon guru penggerak dan mempelajari modul 1.1., pembelajaran yang saya lakukan di kelas masih sebatas mentransfer materi pelajaran kepada siswa, dan saya anggap selesai jika progam tahunan dan progam semester yang saya buat telah komplit dilakukan. Begitu pula dengan hasil belajar, jika siswa telah mencapai KKM maka saya anggap telah berhasil dalam mengajar, bagi saya yang terpenting adalah nilai kognitif mereka, apalagi saya adalah seorang guru kelas 6, bagi kami sukses belajar murid dilihat dari nilai rata-rata ujian mereka.
Namun berlahan saya mulai menyadari bahwa tugas utama seorang guru bukan hanya mengajar, namun juga mendidik, bukan merubah namun menuntun, dan juga bukan menuntut namun memberikan pelayanan kepada murid sesuai kodratnya.
Seperti kuda yang tidak mungkin dipaksa berenang dan ikan yang tidak mungkin dipaksa berlari, seperti itu
juga murid. Kita tidak bisa merubah seorang murid sesuai keinginan kita , karena mereka memiliki kodrat zaman dan kodrat alam masing-masing yang wajib kita hormati. Murid bukanlah seperti kertas kosong yang tinggal kita gambar sesuka hati kita, murid terlahir dengan goresan-goresan samar dimana kita wajib menuntun untuk mempertebal goresan itu.
Foto by Instagram SDN Kebonsari 3 |
Menuntun dapat dianalogikan seperti seorang petani kedelai yang menanam banyak bibit di kebunnya. Tentu saja dalam ribuan bibit jagung tersebut ada bibit yang unggul ada bibit yang kurang unggul. Jika bibit-bibit kedelai tersebut dirawat dengan sepenuh hati dan tepat, tentu saja akan mengahasilkan hasil yang memuaskan, namun jika tidak dirawat dengan baik, bibit yang unggulpun akan berubah rusak. Seperti itu juga dalam menuntun murid, jika kita bisa memberikan pelayanan sesuai bakat dan minatnya, insyAllah hasil terbaik yang akan kita dapatkan.
Pelayanan terbaik kepada murid adalah dengan "menghamba" pada mereka. Menghamba disini bukan diartikan menuruti apapun keinginan mereka, namun lebih tepatnya memuliyakan dan memperlakukan mereka dengan baik. KIta tahu bahwa anak adalah peniru terbaik, dengan memberikan contoh memuliakan orang lain, mereka kan tumbuh menjadi manusia yang juga memuliayaan orang-orang disekitarnya.
Melalui berbagai kegiatan pendidikan calon guru penggerak, mulai dari memaknai pemikiran Ki Hajar Dewantara, diskusi kolaborasi bersama fasilitator, serta elaboarasi pemahaman dengan instruktur, saya mulai menemukan jawaban untuk sebuah pertanyaan yang muncul di awal lokakarya orientasi CGP yaitu "Ingin menjadi guru yang seperti apa saya ke depan?"
Tentu saja syarat utamanya adalah pembelajaran tersebut harus berpihak pada murid. Untuk itu pembelajaran berdasarkan asas TRIKON saya anggap sebagai jawabannya, yaitu:
1) Kontinyu (terus menerus-berlajut dan tidak terputus)
Saya akan menyusun mananjemen kelas yang berkelanjutan dan konsisten dalam memberikan kemerdekaan untuk belajar, bertanya, dan mengembangkan potensinya untuk mengekspresikan gagasan, ide dan kreatifitasnya.
2) Konvergen (pengembangan pembelajaran di dapat dari banyak sumber luar)
Disini saya akan menerapkan model-model pembelajaran yang menyenangkan, tentu saja dengan tetap mengkontekstualkan dengan kodrat zaman dan kodrat alam mereka. Misalnya salah satu kodrat alam dari anak adalah bermain, maka saya akan menggunakan model pembelajaran permainan tentu saja disesuaikan dengan materi ajarnya. Atau jika memungkinan (rencana jangka panjang), menciptakan suasana sekolah (secara fisik) yang mendukung kodrat alam "bermain" mereka, dengan membuat fasilitas bermain, seperti papan congklak di halaman dls.
3) Konsentris (terpusat)
Foto by Instagram SDN Kebonsari 3 |
Saya ingin menyusun pembelajaran yang bersikap terbuka, tetapi tetap kritis dan selektif terhadap pengaruh budaya luar, sehingga mampu memberikan berbagai pengalaman belajar yang sesuai dengan kodrat zaman murid, namun tetap berpedoman pada karakter budaya bangsa sebagai pusatnya
Melalui langkah-langkah diatas, saya berharap mampu menjadi seorang guru yang memberikan kontribusi maksimal kepada dunia pendidikan terutama di lingkungan tempat saya mengabdi. Dan sejalan dengan itu semoga tujuan utama pendidikan yaitu menuntun tumbuh kembang anak secara maksimal sesuai dengan karakter kebudayaannya sendiri dapat tercapai.
MARI TERGERAK dan BERGERAK
SALAM GURU PENGGERAK
referensi:
1. Modul III pelatihan mandiri Topik Merdeka Belajar di platform Merdeka Mengajar
2. Materi Eksplorasi Konsep Modul 1.1 LMS Guru Penggerak
keren bu indraa semangatt!
BalasHapusSemangat terus Bu indraπππ
BalasHapusSEMANGAT BU INDRA❤π
BalasHapuskerenn bangett bu indraa semangattt
BalasHapusSemangat selalu Bu Indra ❤️☺️
BalasHapusbu Indra keren,untuk bu Indra tetap semangat yaπͺπ»πͺπ»πͺπ»πͺπ»
BalasHapusSemangat terus bu indra
BalasHapusSemangat bu indra π
BalasHapusSangat menginspirasi. Semangat bu Indra πͺ
BalasHapusMantabb....
BalasHapusSemangat bu ind.......
Semangat Bu indra ,keren sekaliπͺπͺπͺ
BalasHapusSemangat terus ya Bu Indra terus semangat menjadi guru terbaik:-)
BalasHapusSemangat bertumbuh bu In πͺπͺ
BalasHapusSemangat Bu Indra ππͺ
BalasHapusSemangat Bu Indra,Bu Indra keren dan hebat☺️πͺ
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussemangat bu Indra ππͺππͺ
BalasHapusSemangat untuk menjadi guru yang terbaik dari yang paling baik bu indraππͺπͺ
BalasHapusKereen tulisannya banyak menambah wawasan baru :)
BalasHapusSemangat Bu Indra ☺️πͺ
BalasHapus