Sabtu, 27 Mei 2023

Koneksi Antar Materi-Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara-Modul 1.1.a.8


      "Pendidikan memberi tuntunan (menuntun) terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat" Ki Hajar Dewantara

Salam dan Bahagia...

Assalamualaikum guru-guru hebat!

Kali saya Indra Wahyuny CGP Angkatan 8 dari SDN Kebonsari 3 Kota Malang, mencoba menuliskan kesimpulan dan merefleksi dari koneksi antar materi di modul 1.1.

Seperti yang kita ketahui dari pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidikan dan pengajaran adalah dua hal yang berbeda namun tidak bisa dipisahkan, karena pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Melalui pendidikan inilah suatu bangsa akan menciptakan manusia yang beradab.

`
Foto by Instagram SDN Kebonsari 3

Pada awalnya sebelum saya mengikuti pendidikan calon guru penggerak dan mempelajari modul 1.1., pembelajaran yang saya lakukan di kelas masih sebatas mentransfer materi pelajaran kepada siswa, dan saya anggap selesai jika progam tahunan dan progam semester yang saya buat telah komplit dilakukan. Begitu pula dengan hasil belajar, jika siswa telah mencapai KKM maka saya anggap telah berhasil dalam mengajar, bagi saya yang terpenting adalah nilai kognitif mereka, apalagi saya adalah seorang guru kelas 6, bagi kami sukses belajar murid dilihat dari nilai rata-rata ujian mereka.

Namun berlahan saya mulai menyadari bahwa tugas utama seorang guru bukan hanya mengajar, namun juga mendidik, bukan merubah namun menuntun, dan juga bukan menuntut namun memberikan pelayanan kepada murid sesuai kodratnya.

Seperti kuda yang tidak mungkin dipaksa berenang dan ikan yang tidak mungkin dipaksa berlari, seperti itu
Foto by Instagram SDN Kebonsari 3
 juga murid. Kita tidak bisa merubah seorang murid sesuai keinginan kita , karena mereka memiliki kodrat zaman dan kodrat alam masing-masing yang wajib kita hormati. Murid bukanlah seperti kertas kosong yang tinggal kita gambar sesuka hati kita, murid terlahir dengan goresan-goresan samar dimana kita wajib menuntun untuk mempertebal goresan itu. 

Menuntun dapat dianalogikan seperti seorang petani kedelai yang menanam banyak bibit di kebunnya. Tentu saja dalam ribuan bibit jagung tersebut ada bibit yang unggul ada bibit yang kurang unggul. Jika bibit-bibit kedelai tersebut dirawat dengan sepenuh hati dan tepat, tentu saja akan mengahasilkan hasil yang memuaskan, namun jika tidak dirawat dengan baik, bibit yang unggulpun akan berubah rusak. Seperti itu juga dalam menuntun murid, jika kita bisa memberikan pelayanan sesuai bakat dan minatnya, insyAllah hasil terbaik yang akan kita dapatkan.

Pelayanan terbaik kepada murid adalah dengan "menghamba" pada mereka. Menghamba disini bukan diartikan menuruti apapun keinginan mereka, namun lebih tepatnya memuliyakan dan memperlakukan mereka dengan baik. KIta tahu bahwa anak adalah peniru terbaik, dengan memberikan contoh memuliakan orang lain, mereka kan tumbuh menjadi manusia yang juga memuliayaan orang-orang disekitarnya.


Melalui berbagai kegiatan pendidikan calon guru penggerak, mulai dari memaknai pemikiran Ki Hajar Dewantara, diskusi kolaborasi bersama fasilitator, serta elaboarasi pemahaman dengan instruktur, saya mulai menemukan jawaban untuk sebuah pertanyaan yang muncul di awal lokakarya orientasi CGP yaitu "Ingin menjadi guru yang seperti apa saya ke depan?"


Iya.... saya ingin menjadi guru yang mampu membuat murid saya berkontribusi untuk dirinya, masyarakatnya, serta bangsa dan negarannya. Oleh karena itu penting bagi saya untuk
mulai berbenah, merancang dan mencoba memberikan pelayanan pendidikan bukan hanya pengajaran yang memberikan pengetahuan (kognitif), namun juga mampu memberikan ketrampilan berfikir dan kecerdasan batin, dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan. 
Tentu saja syarat utamanya adalah pembelajaran tersebut  harus berpihak pada murid. Untuk itu pembelajaran  berdasarkan asas TRIKON saya anggap sebagai jawabannya, yaitu:
Belajar dari rumah

1) Kontinyu (terus menerus-berlajut dan tidak terputus)
Saya akan menyusun mananjemen kelas yang berkelanjutan dan konsisten dalam memberikan kemerdekaan untuk belajar, bertanya, dan mengembangkan potensinya untuk mengekspresikan gagasan, ide dan kreatifitasnya.

2) Konvergen (pengembangan pembelajaran di dapat dari banyak sumber luar)
Disini saya akan menerapkan model-model pembelajaran yang menyenangkan, tentu saja dengan tetap mengkontekstualkan dengan kodrat zaman dan kodrat alam mereka. Misalnya salah satu kodrat alam dari anak adalah bermain, maka saya akan menggunakan model pembelajaran permainan tentu saja disesuaikan dengan materi ajarnya. Atau jika memungkinan  (rencana jangka panjang), menciptakan suasana sekolah (secara fisik) yang mendukung kodrat alam "bermain" mereka, dengan membuat fasilitas bermain, seperti papan congklak di halaman dls. 

3) Konsentris (terpusat)
Foto by Instagram SDN Kebonsari 3

Saya ingin  menyusun pembelajaran yang bersikap terbuka, tetapi tetap kritis dan selektif terhadap pengaruh budaya luar, sehingga mampu memberikan berbagai pengalaman belajar yang sesuai dengan kodrat zaman murid, namun tetap berpedoman pada karakter budaya bangsa sebagai pusatnya

 



Melalui langkah-langkah diatas, saya berharap mampu menjadi seorang guru yang memberikan kontribusi maksimal kepada dunia pendidikan terutama di lingkungan tempat saya mengabdi. Dan sejalan dengan itu semoga tujuan utama pendidikan yaitu menuntun tumbuh kembang anak secara maksimal sesuai dengan karakter kebudayaannya sendiri dapat tercapai.


Demikian, tetap semangat!
MARI TERGERAK dan BERGERAK
SALAM GURU PENGGERAK



referensi:
1. Modul III pelatihan mandiri Topik Merdeka Belajar di platform Merdeka Mengajar
2. Materi Eksplorasi Konsep Modul 1.1 LMS Guru Penggerak

Foto by Instagram @six_a_mazing







20 komentar:

  1. keren bu indraa semangatt!

    BalasHapus
  2. Semangat terus Bu indra😊😊😊

    BalasHapus
  3. SEMANGAT BU INDRA❤😊

    BalasHapus
  4. kerenn bangett bu indraa semangattt

    BalasHapus
  5. Semangat selalu Bu Indra ❤️☺️

    BalasHapus
  6. bu Indra keren,untuk bu Indra tetap semangat yaπŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻πŸ’ͺ🏻

    BalasHapus
  7. Semangat terus bu indra

    BalasHapus
  8. Semangat bu indra 😘

    BalasHapus
  9. Sangat menginspirasi. Semangat bu Indra πŸ’ͺ

    BalasHapus
  10. Mantabb....
    Semangat bu ind.......

    BalasHapus
  11. Semangat Bu indra ,keren sekaliπŸ’ͺπŸ’ͺπŸ’ͺ

    BalasHapus
  12. Semangat terus ya Bu Indra terus semangat menjadi guru terbaik:⁠-⁠)

    BalasHapus
  13. Semangat bertumbuh bu In πŸ’ͺπŸ’ͺ

    BalasHapus
  14. Semangat Bu Indra 😊πŸ’ͺ

    BalasHapus
  15. Semangat Bu Indra,Bu Indra keren dan hebat☺️πŸ’ͺ

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. semangat bu Indra 😊πŸ’ͺ😊πŸ’ͺ

    BalasHapus
  18. Semangat untuk menjadi guru yang terbaik dari yang paling baik bu indra😊πŸ’ͺπŸ’ͺ

    BalasHapus
  19. Kereen tulisannya banyak menambah wawasan baru :)

    BalasHapus
  20. Semangat Bu Indra ☺️πŸ’ͺ

    BalasHapus

"GEMINI" untuk Adiwiyata Provensi dan Implementasi Profil Pelajar Pancasila SDN Kebonsari 3:)

  GEMINI APA ITU???? Lahan yang luas di SDN Kebonsari 3 GEMINI  merupakan singkatan dari  Gerakan Menanam sejak Dini. Progam ini sebenarnya ...